Ilustrasi |
Tumbuhnya tahi lalat di wajah maupun bagian
tubuh lainnya merupakan hal yang normal terjadi pada kulit manusia. Tahi lalat
merupakan bintik kecil berwarna cokelat, agak kehitaman atau hampir sama dengan
warna kulit yang tumbuh di atas permukaan kulit. Tahi lalat terbentuk dari
pengelompokan sel-sel penghasil zat warna kulit bernama melanosit. Bentuknya
ada yang bulat, oval, menonjol, atau datar. Tekstur permukaan tahi lalat juga
bervariasi, ada yang halus atau kasar, bahkan beberapa di antaranya ada yang ditumbuhi
bulu.
Dilansir dari laman hipwee.com, Sebagian
besar tahi lalat ada sejak lahir, tapi bisa juga baru muncul saat dewasa. Tahi
lalat bisa dikatakan sebagai tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai
pada manusia. Memang, kondisi kulit ini umumnya nggak berbahaya. Tapi, beberapa
tahi lalat bisa berubah menjadi kanker lho! Kok seram, ya? Jika kamu termasuk
yang punya banyak tahi lalat, kenali bareng Hipwee Tips yuk, tahi lalatmu
termasuk yang normal atau berpotensi bahaya.
Tahi lalat normal umumnya berwarna merata,
bentuk dan ukurannya nggak akan berubah selama bertahun-tahun
Tahi lalat yang tumbuh sejak lahir atau
tanda lahir normal biasanya berwarna merata–bernuansa kecokelatan, biru-keabuan
(mongolian spot), noda kemerahan (salmon patches), keunguan (hemangioma), atau
hitam legam. Orang-orang berkulit gelap cenderung memiliki tahi lalat yang
berwarna lebih gelap daripada mereka yang berkulit putih. Tanda lahir normal
umumnya berdiameter kurang dari 6 milimeter (selebar penghapus di ujung
pensil). Tahi lalat ini dapat menyatu rata dengan kulit atau timbul terangkat,
bahkan bisa disertai pertumbuhan rambut. Bentuknya bisa bulat sempurna atau
oval. Setelah tahi lalat berkembang, biasanya akan tetap memiliki ukuran,
bentuk, dan warna yang sama selama bertahun-tahun.
Beberapa tahi lalat yang normal kemungkinan
akan bertambah selama masa remaja, menggelap pada ibu hamil, atau memudar di
usia 40-50 tahun ke atas sebagai respon terhadap hormon. Pada saat kamu
mencapai usia dewasa, memungkinkan bagimu untuk memiliki 10 buah atau lebih tanda
lahir di tubuh. Sebaiknya periksakan ke dokter jika ada tahi lalat yang baru
muncul di kemudian hari (pascaremaja awal) karena merupakan tanda peringatan
paling penting dari melanoma.
Tahi lalat berbahaya merupakan tahi lalat
yang menjadi gejala dari jenis kanker kulit ganas bernama melanoma. Cara
mengidentifikasinya menggunakan pedoman ‘ABCDE’
Melanoma atau kanker kulit paling mematikan
bisa jadi berawal dari tahi lalat datar dan lama kelamaan membesar. Pada kasus
yang jarang, tahi lalat ini mungkin nggak berpigmen. Pedoman ‘ABCDE’ adalah
cara yang bisa memudahkanmu membedakan mana saja yang merupakan tanda dari
melanoma. Jika kamu memiliki salah satu tanda-tanda peringatan di bawah ini,
segera beri tahu dokter untuk diperiksa, ya!
1.
A = Asymmetry (asimetri)
Tahi lalat normal memiliki bentuk simetris
sempurna, di mana salah satu pinggirannya akan cocok dengan sisi yang satunya.
Berbeda dengan tanda lahir yang dicurigai sebagai gejala kanker kulit, ukuran
dan bentuknya nggak akan cocok satu sama lain. Hal ini diakibatkan karena sel
pada salah satu sisinya bertumbuh lebih cepat daripada yang lain. Sel kanker
akan cenderung berkembang lebih cepat daripada sel normal dan dalam pola yang
nggak beraturan.
2.
B = Border (pinggiran)
Tepian tanda lahir normal akan memiliki
batasan yang rata dan terdefinisi warnanya, terpisah jelas mana warna kulit
berakhir dan mana pigmentasi warna akibat tahi lalat dimulai. Jika pinggiran
tahi lalat berkeluk atau kasar, tampak kabur seperti seseorang yang mewarnai di
luar garis, hal ini bisa menjadi pertanda kanker. Tepian yang bergerigi atau
buram juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker yang nggak terkendali.
3.
C = Color (warna)
Selama warnanya tetap solid, sama rata di
segala sisi, tahi lalatmu termasuk normal dan nggak perlu dikhawatirkan. Tapi,
jika tahi lalat memiliki beragam corak warna dalam satu wilayah, maka bisa
bersifat kanker.
Melanoma akan berbentuk seperti bercak yang
memiliki corak nuansa berbeda dari satu famili warna. Misalnya, di tengah
berwarna merah muda yang berangsur menggelap kemerahan di pinggirannya, atau
kebalikannya. Atau, tahi lalat kanker dapat menunjukkan bercak warna yang
berbeda sama sekali di satu tempat, misalnya merah, putih, keabuan dalam satu
tahi lalat.
4.
D = Diameter (diameter)
Tahi lalat yang normal akan berukuran tetap
sama sepanjang waktu. Namun jika tahi lalat ukurannya makin membesar hingga
berdiameter lebih dari 6 mm, dapat mengindikasikan masalah. Namun demikian,
melanoma juga kadang ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil dari yang
seharusnya.
5.
E = Evolving (perubahan)
Perubahan merupakan pertanda buruk yang
mengindikasikan kanker melanoma. Tahi lalat yang berubah warna, ukuran, bentuk
sehingga terlihat sangat berbeda dibandingkan dari semua tahi lalat lain pada
kulitmu adalah pertanda bahwa inilah waktunya untuk memeriksakan diri ke
dokter.
Di luar pedoman ABCDE, penting bagimu untuk
memperhatikan pula setiap perbedaan lain yang mungkin tampak pada tahi lalat
seperti kemerahan, bersisik, berdarah, keluar nanah, pembengkakan di luar
tepian tahi lalat, sensasi gatal, nyeri, atau sakit saat disentuh.
Selain itu, perhatikan tiga karakteristik
di bawah ini:
·
Ada lebih dari 100 tahi lalat di tubuhmu
·
Kebanyakan berukuran lebih dari 8 mm
·
Kebanyakan berbentuk atipikal
Jika kamu memiliki tiga karakteristik tahi
lalat yang disebut classic atypical mole syndrome, waspadalah, kamu berada pada
risiko tinggi untuk mengembangkan melanoma. Peluangmu akan meningkat dramatis
jika kamu juga memiliki anggota keluarga dekat (tingkat satu atau dua) yang mengidap
melanoma. Segera temui dokter untuk menjalani tes guna mengantisipasi risiko
yang lebih serius, ya!
0 Response to "Waspada Tahi Lalat Pertanda Kanker Kulit! Cek Apakah Punyamu Termasuk yang Normal atau Berbahaya"
Post a Comment